ALAKU.ID – Dosen IPB University, Dr. Nat Techn Lukmanul Hakim Zaini, berhasil menyelesaikan studi S3 di BOKU University, Austria, dengan riset inovatif tentang pemanfaatan limbah kelapa sawit. Disertasinya yang berjudul “Alternative Strategies for Utilizing Inner Part of Oil Palm Trunk” membahas potensi batang kelapa sawit dalam menghasilkan produk ramah lingkungan.
Lukman mengembangkan tiga produk utama dari limbah batang kelapa sawit (lbks), yaitu:
- Serat nano tanpa proses pemutihan
- Panel untuk insulasi termal
- Kemasan ramah lingkungan
“Studi doktoral saya fokus pada pengembangan teknologi inovatif untuk memanfaatkan lbks. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi limbah dan menghasilkan produk yang lebih bernilai,” ujar Lukman, Jumat (28/2/2025).
Mengurangi Efek Gas Rumah Kaca
Lukman menjelaskan, setiap 25-30 tahun, pohon kelapa sawit harus ditebang dan diganti dengan yang baru. Jika tidak dimanfaatkan, limbah batang sawit bisa menghambat proses replanting dan menyumbang gas rumah kaca karena melapuk secara alami.
“Pemanfaatan lbks bisa meningkatkan nilai tambah dan menghindari pembakaran lahan, yang sering menyebabkan kebakaran hutan,” tambahnya.
Hasil riset Lukman menunjukkan bahwa serat dari batang kelapa sawit memiliki kandungan selulosa tinggi dan lignin rendah, sehingga potensial untuk berbagai produk. Beberapa aplikasi inovatifnya meliputi:
- Serat nano untuk penguat polimer dalam industri bahan baku
- Panel insulasi termal untuk mengurangi konsumsi energi di gedung
- Kemasan ramah lingkungan sebagai alternatif plastik untuk botol bahan kimia
Limbah Kelapa Sawit Paling Efektif Dimanfaatkan untuk Apa?
Di Indonesia, limbah kelapa sawit sering digunakan sebagai sumber energi, seperti pembakaran untuk menghasilkan panas di industri pengolahan minyak. Namun, menurut Lukman, pemanfaatan ini memiliki nilai tambah rendah.
“Yang paling efektif adalah pemanfaatan serat lbks, karena memiliki potensi besar dan struktur mirip kayu,” jelasnya.
Ke depan, Lukman berharap dapat berkolaborasi dengan industri dan instansi seperti Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mengembangkan inovasi berbasis lbks. Ia juga menekankan perlunya investasi dalam peralatan laboratorium canggih agar riset dapat diimplementasikan lebih luas.
Setelah meraih gelar doktor, Lukman berencana kembali ke IPB University untuk melanjutkan pengabdian sebagai dosen dan membimbing mahasiswa dalam riset inovatif.
Untuk generasi muda yang ingin studi di luar negeri, ia berpesan, “Pelihara motivasi, kuasai bahasa asing, dan jangan berhenti berdoa.”