ALAKU.ID – Universitas Brawijaya (UB) mengumumkan kuota penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 tetap sama dengan tahun sebelumnya, yakni 20 persen dari total penerimaan mahasiswa baru. Kuota SNBP Universitas Brawijaya ini, dengan total penerimaan mahasiswa baru maksimal 17.000 orang, maka kuota SNBP di UB pada tahun ini diperkirakan sekitar 3.000 mahasiswa.
Prodi Paling Diminati dan Persiapan Seleksi
Selain itu, jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) UB tetap memiliki kuota sebesar 30 persen, sedangkan jalur Mandiri mendapatkan jatah 50 persen. Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Imam Santoso, MP, menyebutkan bahwa seleksi di UB berjalan sesuai jadwal tanpa kendala berarti. Ia juga menjelaskan bahwa permasalahan teknis seperti finalisasi PDSS yang belum dilakukan oleh sejumlah sekolah tidak berdampak signifikan pada UB.
Prodi Paling Diminati di Universitas Brawijaya
Prof Imam menyebutkan bahwa beberapa program studi (prodi) paling diminati di UB, terutama di bidang eksakta, antara lain Kedokteran, Teknik Informatika, Kedokteran Gigi, Teknik Industri, Farmasi, dan Ilmu Gizi. Di bidang sosial humaniora, prodi-prodi yang banyak peminatnya adalah Ilmu Hukum, Akuntansi, Psikologi, dan Manajemen. Prodi-prodi ini memiliki tingkat keketatan yang cukup tinggi, antara 2-4%.
Usulan Prodi Baru dan Tren Peminat
Universitas Brawijaya juga sedang mengusulkan dua prodi baru, yakni Bioinformatika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Industri Peternakan Cerdas di Fakultas Peternakan (FAPET). Proses pengusulan ini masih berjalan, dan belum dipastikan apakah kedua prodi tersebut akan dibuka pada tahun ini.
Tren peminat di UB mengalami perubahan setelah diterapkannya kebijakan baru dalam SNBT yang memasukkan prodi vokasi sebagai pilihan utama. Prof Imam menjelaskan bahwa meskipun UB sebelumnya selalu menjadi universitas dengan jumlah peminat terbanyak, kini posisi tersebut sedikit bergeser karena terbatasnya jumlah prodi vokasi yang ditawarkan.
Profil Singkat Universitas Brawijaya (UB)
Universitas Brawijaya (UB) didirikan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia dengan kawat no. 258/K/61 pada 11 Juli 1961. Nama “Brawijaya” diambil dari gelar para Raja Majapahit, sebuah kerajaan besar yang pernah berkuasa di Indonesia dari abad ke-12 hingga ke-15. UB kemudian memperoleh status sebagai universitas negeri pada 5 Januari 1963 setelah Keputusan Presiden yang mengesahkan perubahan tersebut.
Saat ini, UB menjadi salah satu universitas terkemuka di Indonesia, dengan lebih dari 60.000 mahasiswa yang terdaftar dalam berbagai program, mulai dari vokasi, sarjana, magister, doktor, hingga profesi dan dokter spesialis.
Fasilitas Akademik dan Penunjang
UB memiliki berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan akademik, seperti perpustakaan, laboratorium, serta berbagai Unit Kerja dan Direktorat, termasuk Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Lembaga Pengembangan Pendidikan (LP2), dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Selain itu, UB juga dilengkapi dengan fasilitas kampus lainnya, seperti International Office, Institut Biosains, UB Press, Lab Terpadu, UB Forest, Agrotechnopark, serta Subdirektorat Layanan Disabilitas.
Fasilitas Mahasiswa dan Kampus
Kampus UB menyediakan beragam fasilitas untuk kegiatan mahasiswa, seperti Unit Kegiatan Mahasiswa, Pertamina Sport Arena, Sport Clubhouse, dan Samantha Krida Hall. Kampus Dieng juga dilengkapi dengan lapangan sepakbola dan fasilitas lainnya. Selain itu, UB menyediakan Armada Bus, Asrama Mahasiswa, Koperasi Karyawan (KPRI), Bank dan ATM Center, serta Masjid Raden Patah.
Fasilitas IT dan Kesehatan
Di era modern ini, UB memberikan fasilitas IT dan komputer, seperti Sistem Informasi Akademik, Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Online, serta Portal Informasi Pelayanan Terpadu (GAPURA). UB juga menyediakan fasilitas kesehatan dan keselamatan, termasuk Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Klinik Kesehatan, Rumah Sakit UB, serta layanan e-konseling.
Akreditasi dan Sertifikasi
UB memiliki Akreditasi Nasional Grade A yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan LAMPTKES. Universitas ini juga terakreditasi secara internasional oleh berbagai badan, seperti IATUL untuk Perpustakaan UB, ACCA untuk Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan IFT untuk Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Selain itu, UB juga memiliki akreditasi dari IABEE untuk Program Studi Teknik dan berbagai sertifikasi internasional lainnya melalui AUN-QA.